728x90 AdSpace

Pos Terbaru

Akhir Perjalanan Hidup Ini


Untaian Syair Zainal Abidin -rohimahulloh-

لَيْس الغرِِيبُ غرِيبَ الشَّامِ وَاليمنِ إنَّ الغَريب غَريبُ اللحْد والكَفَنِ
Orang asing bukanlah orang yg merantau ke negeri syam atau yaman
Tapi orang asing adalah, orang yang asing dalam liang lahad bersama kain kafan

إنَّ الغريبَ لَهُ حَق لِغُربَتِهِ علَى المُقِيمينَ فى الأوْطَانِ والسَّكَنِ
Sungguh orang yang terasing memiliki hak yang harus dipenuhi
Oleh penduduk daerah yang sedang dilaluinya

لاَ تَنْهَرَنّ غَرِيْباً حَالَ غُرْبَتِهِ الدَّهْرُ يَنْهَرُهُ بِالذُّلِّ وَالْمِحَنِ
Janganlah kau hardik orang asing ketika sedang dalam perantauan
Karena masa telah menghardiknya dengan kehinaan dan berbagai cobaan

سَفْرِي بَعِيْدٌ وَزَادِي لَنْ يُبَلِّغَنِي وَقُوَّتِي ضَعُفَتْ وَالْمَوْتُ يَطْلُبُنِي
Perantauanku jauh… padahal bekalku tidak mencukupi
Kekuatanku semakin rapuh… sedang kematian terus mencariku

وَلِي بَقَايَا ذُنُوْبٌ لَسْتُ أَعْلَمُهَا اللهُ يَعْلَمُهَا فِي السِّرِّ وَالْعَلَنِ
Aku tentu punya banyak sisa dosa, yang aku tak mengetahuinya
Allah mengetahui dosa-dosaku yang tersembunyi di saat bersendirian atau yang nampak

مَا أَحْلَمَ اللهَ عَنِّي حَيْثُ أَمْهَلَنِي وَقَدْ تَمَادَيْتُ فِى ذَنْبِي وَيَسْتُرُنِي
Betapa sayangnya Alloh padaku… karena telah menangguhkan hukuman-Nya
Bahkan Dia tetap menutupi dosaku… meski aku terus melakukannya

تَمُرُّ سَاعَاتُ أَيَّامِي بِلاَ نَدَمِ وَلاَ بُكَاءٍ وَلاَ خَوْفٍ وَلاَ حَزَنِ
Hari-hariku terus berjalan (dan aku terus melakukan dos-dosa)
Tanpa ada rasa penyesalan, tangisan, ketakutan, ataupun kesedihan

أَنَا الَّذِى أَغْلَقَ الأَبِوَابَ مُجْتَهِدًا عَلَى الْمَعَاصِي وَعَيْنُ اللهِ تَنْظُرُنِي
Akulah orang telah menutup pintu
Untuk giat dalam maksiat, padahal Mata Alloh selalu mengawasiku

يَا زَلَّة كُتِبَتْ فِي غَفْلَةٍ ذَهَبَتْ يَا حَسْرَة بَقِيَتْ فِي الْقَلْبِ تُحْرِقُنِي
Salah sudah tercatat, dalam kelalaian yang telah lewat
Dan sekarang, tinggal penyesalan di hati yang terus membakar diriku

دَعْنِي أَنُوْحُ عَلَى نَفْسِي وَأَنْدُبُهَا وَأَقْطَعُ الدَّهْرَ بِالتَّذْكِيْرِ وَالْحَزَنِ
Biarkanlah aku tangisi jiwaku dan meratapinya
Dan aku isi masa hidupku dengan muhasabah dan kesedihan

دَعْ عَنْكَ عَذْلِي يَا مَنْ كَانَ يَعْذُلُنِي لَوْ كُنْتَ تَعْلَمُ مَا بِي كُنْتَ تَعْذُرُنِي
Wahai orang yang selalu menghinaku, tinggalkan hinaanmu!
karena jika kau tahu keadaanku, tentu kau memberi udzur kepadaku

دعني أسِحّ دموعا لا انقطاع لها فهل عسى عبرة منها تخلصني
Biarkanlah ku usap linangan air mata, yang tak mau berhenti ini
Maka adakah tetesan air mata ini, dapat menyelamatkan diri?!

كأنني بين كل الأهل منطرحا على الفراش وأيديهم تقلبني
Dan seakan-akan aku sekarang
tergeletak tak berdaya diatas ranjang
di hadapan seluruh sanak keluarga
yang membolak-balikkan tubuhku dengan tangan mereka

وقد تجمع حولي من ينوح ومن يبكي عَلَيّ وينعاني ويندبني
Lalu berkumpullah di sekelilingku, orang yang meratapiku dan
menangisiku

وقد أتوا بطبيب كي يعالجني ولم أرى الطب هذا اليومَ ينفعني
Mereka telah mendatangkan tabib untuk mengobatiku
Tapi aku yakin, saat ini ia takkan mampu menyembuhkanku

واشتد نزعي وصار الموت يجذبها من كل عرق بلا رفق ولا وهن
Selanjutnya nafasku semakin tak karuan
Ajal mulai merenggutku, dari setiap urat nadi, dengan tanpa keramahan dan kehalusan

واستخرج الروح مني في تغرغرها وصار ريقي مريراً حين غرغرني
Kemudian kematian mengeluarkan nyawaku dariku yang pada saat nyawaku di kerongkongan
saat itu ludahku menjadi terasa pahit

وغمضوني وراح الكل وانصرفوا بعد الإياس وجَدُّوا في شرا الكفن
Mereka pun menutup mataku lalu pergilah mereka seluruhnya
Tatkala mereka putus asa maka merekapun berpaling dariku untuk membeli kafan

وقام من كان حِبَّ الناس في عجل نحو المغسل يأتيني يغسلني
Orang yang dulunya paling ku kasihi
Segera mencari pemandi mayat untuk memandikan mayatku

وقال يا قومُ نبغي غاسلاً حذقاً حراً أديباً أريباً عارفاً فطن
Dia mengatakan: Wahai kaumku, kami ingin pemandi mayat yang lihai
merdeka, ahli syair, cerdas, mengerti, dan pandai

فجاءني رجل منهم فجردني من الثياب وأعراني وأفردني
Akhirnya datanglah seorang dari mereka menghampiriku
ia melepas pakaianku, menelanjangiku, dan menyendirikanku

وأودعوني على الألواح منطرخا وصار فوقي خرير الماء يُنظِفُني
Dengan terlentang di gerabah, ia membiarkanku
sedang pancuran air yang akan membersihkan ada di atasku

وأسكب الماء من فوقي وغسلني غسلا ثلاثا ونادى القومَ بالكفن
Ia pun mengucurkan air dari atasku, dan membilasku dengan tiga bilasan
Setelah itu, ia meminta orang-orang agar mendatangkan kain kafan

وألبسوني ثياباً لا كمام لها وصار زادي حنوطي حين حنطني
Orang-orang itu memakaikan padaku pakaian yang tanpa lengan
Dan jadilah bekalku hanya parfum kematian, saat mereka memarfumiku

وأخرجوني من الدنيا فوا أسفاه على رحيل بلا زاد يبلغني
Mereka kini telah mengeluarkanku dari dunia… Duhai malangnya aku
Sebagai seorang perantau tanpa bekal yang dapat mengantarkanku

وحملوني على الأكتاف أربعة من الرجال وخلفي من يشيعني
Mulailah 4 lelaki mengangkat jasadku di atas pundak
Dan di belakangku terlihat para pelayat yang mengarak

وقدموني إلى المحراب وانصرفوا خلف الامام فصلى ثم ودعني
Mereka lalu meletakkanku di mihrob depan
Lalu ke belakang imam untuk sholat dan mengucapkan kata perpisahan

صلوا عليّ صلاة لا ركوع لها ولا سجود لعل الله يرحمني
Mereka menyolatiku, dengan sholat yang tanpa ada ruku’ dan sujudnya
Dengan iringan doa semoga Alloh mencurahkan padaku rahmat-Nya

وأنزلوني إلى قبري على مَهَل وقدموا واحدا منهم يلحدني
(Sampai di kuburan), mereka menurunkanku ke kuburan dengan perlahan
Dan mulailah salah satu dari mereka memasukan aku ke liang lahat

وكشّف الثوب عن وجهي لينظرني وأسبل الدمع من عينيه أغرقني
Dia membuka kain yang menutupi wajahku untuk melihatku
Hingga mengucur dari kedua matanya, air yang mampu menenggelamkanku

فقام محترما بالعزم مشتملاً وصفّف اللَبْن من فوقي وفارقني
Ia lalu berdiri dengan penuh hormat… Dan dengan tekad yang bulat…
ia menata bata di atasku… lalu meninggalkanku…

وقال هُلُّوا عليه الترب واغنتموا حسن الثواب من الرحمن ذي المنن
Ia mengatakan: “Uruklah dia dengan tanah kuburan
Dan raihlah pahala kebaikan dari Ar-Rohman, yang memiliki banyak pemberian!

فى ظلمة القبر لا أمٌّ هناك ولا أب شفيق ولا أخ يؤنسني
Di liang kubur yang gelap itu, tak ada bapak yang penyayang
Tak ada ibu, atau pun saudara yang dapat membuatmu senang

وهالني صورة فى العين إذ نظرت من هول مطلع ما قد كان أدهشني
(Setelah itu) datanglah sosok yang membuatku gemetar, saat mata ini menatapnya
Karena tampang yang sangat menakutkan orang yang melihatnya

من منكر ونكير ما أقول لهم قد هالني أمرهم جداً فأفزعني
Itulah malaikat Munkar dan Nakir… Apa yang akan ku katakan pada mereka?!
Di saat mereka benar-benar telah membuatku sangat takut dan kaget tiada tara

وأقعدوني وجَدُّوا في سؤالهم مالي سواك إلهي من يخلصني
Mereka mulai mendudukkanku, dan mengintrogasiku
Sungguh ya Tuhan, tiada seorang pun selain Engkau yang dapat menyelamatkanku

فامنن عليّ بعفوٍ منك يا أملي فإنني موثق بالذنب مرتَهَن
Maka berikanlah maaf-Mu padaku, wahai Harapanku
Sungguh aku sekarang terjerat dan tergadai oleh dosa-dosaku

تقاسم الأهل مالي بعدما انصرفوا وصار وزري على ظهري فأثقلني
Adapun keluargaku… setelah pulang, mereka membagi-bagi hartaku
Di lain sisi, dosa-dosaku menjadi semakin terasa berat di pundakku

واستبدلت زوجتي بعلاً لها بعدني وحكمته على الأموال والسكن
Sedang istriku… ia mencari suami lain yang menjadi pengganti sepeninggalku
Lalu menyerahkan kekuasaan harta dan rumah padanya (yang dulunya adalah milikku)

وصيرت ولدي عبداً ليخدمها وصار مالي لهم حلاّ بلا ثمن
Adapun anakku… mereka berubah menjadi budaknya yang harus melayaninya
Sedang hartaku… sekarang semuanya menjadi halal dan barang gratis untuk mereka

فلا تغرنك الدنيا وزينتها وانظر إلى فعلها في الأهل والوطن
Oleh karena itu, janganlah engkau terkecoh dengan dunia dan perhiasannya!
Lihatlah apa yang diperbuat dunia kepada tempat tinggal dan penghuninya

وانظر إلى من حوى الدنيا بأجمعها هل راح منها بغير الحنط والكفن
Lihatlah orang yang berhasil mengumpulkan dunia seisinya
Apakah ia akan pergi dari dunia dengan selain hanuth dan kafannya?!

خذ القناعة من دنياك وارض بها لو لم يكن لك إلا راحة البدن
Bersikaplah qona’ah dan rela terhadap dunia!
walau kau hanya memiliki badan yang sehat (dan hidup sederhana)

يا زارع الخير تحصد بعده ثمراً يا زارع الشر موقوف على الوهن
Wahai penanam kebaikan… pasti kau nanti akan memanen buahnya
Wahai penanam keburukan… pasti kau akan dimintai tanggung jawabnya

يا نفس كفي عن العصيان واكتسبي فعلا جميلا لعل الله يرحمني
Wahai jiwa ini, berhentilah menjalani maksiatmu
Dan mulailah beramal yang baik, semoga Alloh merahmatimu

يا نفس ويحك توبي واعملي حسنا عسى تجازَيْن بعد الموت بالحسن
Wahai jiwa ini, segeralah bertaubat dan lakukanlah kebaikan
Semoga engkau raih balasan kebaikan, saat melewati kematian

ثم الصلاة على المختار سيدنا ما وضَّأَ البرق فى شام وفي يمن
Semoga sholawat tercurahkan kepada Nabi yang terpilih dan mulia
Selama kilat masih menerangi negeri Syam dan dataran Yaman

والحمد لله ممسينا ومصبحنا بالخير والعفو والإحسان والمنن
Segala puji bagi Alloh, yang ketika pagi dan sore selalu memberi kita kebaikan
Juga maaf, ke-ihsan-an, dan banyak lagi pemberian
_____________________

Alih bahasa oleh: Musyaffa' Addariny, Lc di Madinah, 21 /11/1430 H (dengan sedikit editan oleh Firanda)
http://www.firanda.com/index.php/artikel/renungan/149-akhir-perjalanan-hidup-ini

Faisal Choir Blog :

Blog ini merupakan kumpulan Artikel dan Ebook Islami dari berbagai sumber. Silahkan jika ingin menyalin atau menyebarkan isi dari Blog ini dengan mencantumkan sumbernya, semoga bermanfaat. “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR. Muslim). Twitter | Facebook | Google Plus

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Akhir Perjalanan Hidup Ini Description: Rating: 5 Reviewed By: samudera ilmu
Scroll to Top